Penelitian menemukan “tes-untuk-tinggal” berfungsi untuk membuat siswa tetap bersekolah
Health

Penelitian menemukan “tes-untuk-tinggal” berfungsi untuk membuat siswa tetap bersekolah

Beberapa distrik sekolah menemukan program baru yang disebut “test-to-stay” berfungsi sama baiknya dengan karantina.

Mengapa sekolah dapat segera berhenti mengkarantina siswa ketika mereka terpapar kasus positif virus corona?

Biasanya, ketika anak-anak melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan COVID di sekolah, mereka dikirim pulang untuk dikarantina. Itu untuk memastikan mereka tidak menyebarkan virus bahkan jika mereka tidak memiliki gejala.

Praktik ini kontroversial karena mengganggu pendidikan anak dan membuat orang tua kesulitan mencari pengasuhan anak. Tapi ada alternatif.

Beberapa kabupaten telah mencoba apa yang disebut program “test-to-stay”. Sederhananya, “test-to-stay” berarti menguji anak-anak yang terpapar COVID secara teratur untuk virus saat di sekolah.

CDC merilis dua studi yang menunjukkan pendekatan ini efektif. Dalam penelitian tersebut, siswa yang terpapar memang memakai masker dan jika mereka memiliki gejala apa pun mereka disuruh tinggal di rumah. Beberapa distrik sekolah yang menggunakan “test-to-stay” menemukan bahwa itu bekerja sebaik karantina.

Satu masalah besar dengan “test-to-stay” adalah membutuhkan banyak sumber daya. Sudah sulit untuk menemukan tes cepat yang perlu digunakan sekolah. Ditambah sekolah akan membutuhkan personel untuk mengelola tes.

Untuk alasan itu, CDC tidak menambahkan “tes-to-stay” pada panduan formalnya ke sekolah, tetapi memberikan informasi yang dibutuhkan sekolah untuk diterapkan.

KHOU 11 di media sosial: Facebook | Indonesia | Instagram | Youtube


Posted By : keluar hk